Selasa, 31 Oktober 2017

Produksi


A. Pengertian Produksi

Produksi adalah aktivitas untuk meningkatkan nilai tambah (value added) bahan baku menjadi barang setengah jadi dan barang jadi.

Tujuan kegiatan produksi diantaranya memenuhi kebutuhan manusia atas barang dan jasa, mencari keuntungan atau laba, menjaga kelangsungan hidup sebuah usaha, meningkatkan kualitas barang dan jasa, serta meningkatkan kemakmuran masyarakat.

B. Faktor-faktor produksi
Dalam proses produksi produsen membutuhkan faktor-faktor produksi yaitu : faktor produksi sumber daya manusia (tenaga kerja), faktor produksi sumber daya alam, faktor produksi modal dan faktor produksi kewirausahaan.

C. Teori Perilaku Produsen
1). Fungsi Produksi
Fungsi produksi menggambarkan hubungan fungsional antara jumlah faktor-faktor produksi yang digunakan dan jumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu, tanpa memperhatikan harga faktor produksi ataupun harga produksi. Fungsi produksi menunjukkan sifat keterkaitan antara faktor-faktor produksi yang diciptakan, dirumuskan sebagai berikut :
                                               Q = f (C, L, R, T)
keterangan : 
                   Q = Quantity/jumlah barang produksi
                    f = function/simbol persamaan fungsional
                   C = Capital/modal
                   L = Labour/tenaga kerja                   
                   R = Resources/sumber daya alam
                   T = Technologi/teknologi dan kewirausahaan 

2). The Law of Deminishing Returns (Hukum hasil pertambahan yang semakin menurun)
Hukum ini dikemukanan oleh David Ricardo, yang berbunyi " apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahnnya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif.

D. Konsep biaya produksi
Biaya produksi adalah semua beban keuangan yang dikeluarkan produsen untuk memproduksi barang/jasa. Ada lima konsep biaya produksi sebagai berikut :

1. Biaya Tetap Total (Total Fix Cost = TFC)
adalah biaya yang jumlahnya tidak berubah saat jumlah produk yang dihasilkan bertambah. Biaya tetap total dibayar dan tetap ada walaupun prusahaan tidak melakukan produksi.

2. Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost = TVC)
adalah biaya yang jumlahnya berubah saat barang/jasa yang diproduksi meningkat, misalnya biaya bahan baku atau bahan dasar yang digunakan dalam proses produksi.
Rumus ; TVC = VC x Q

3. Biaya Total (Total Cost = TC)
adalah seluruh biaya atau pengeluaran perusahaan yang digunakan untuk proses produksi. Biaya total merupakan jumlah biaya tetap ditambah biaya variabel. 
Rumus ; TC = TFC + TVC

4. Biaya Rata-Rata (Average Cost = AC)
adalah biaya yang dikeluarkan untuk menhasilkan satu unit produk.
Rumus ; AC = TC/Q

Biaya rata-rata terdiri atas :
a). Biaya Tetap rata-rata (Average Fixed Cost)
     Rumus ; AFC = TFC/Q
b). Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variable Cost)
     Rumus ; AVC = TVC/Q

5. Biaya Marginal
adalah kenaikan biaya total yang disebabkan tambahan satu unit output
Rumus ; MC = ∆TC/∆Q

E. Konsep Penerimaan
Penerimaan atau revenue dilihat dari sisi produsen adalah jumlah uang yang diterima oleh produsen atas penjualan barang/jasa hasil produksinya.

1. Penerimaan Total (Total Revenue = TR)
adalah jumlah keseluruhan penerimaan produsen dari hasil penjualan barang yang diproduksi.
Rumus ; TR = P x Q

2. Penerimaan Rata-Rata (Average Revenue = AR)
adalah penerimaan produsen pada setiap hasil produksi yang dijual
Rumus; AR = TR/Q

3. Penerimaan Marginal (Marginal revenue = MR)
adalah tambahan penerimaan yang disebabkan tambahan jumlah produk yang dijual
Rumus ; MR = ∆TR/∆Q

F. Titik Impas dan Laba Maksimum
1. Break Even Point (BEP) / Titik Impas
BEP adalah sustu titik yang menunjukkan bahwa perusahaan tidak memperoleh laba atau menderita kerugian. BEP terjadi jika Penerimaan total sama dengan biaya total atau TR = TC

2. Laba/Rugi
Laba tau rugi yang diperoleh perusahaan bisa diketahui dengan membandingkan jumlah penerimaan (TR) dengan jumlah pengeluaran/biaya (TC). Jika Total Revenue lebih besar dari Total Cost (TR > TC) maka perusahaan memperoleh laba, sebaliknya jika Total Revenue lebih kecil dari Total Cost (TR < TC) maka perusahaan menderita kerugian.

3. Laba Maksimum
Laba maksimum dicapai apabila biaya marginal (MC) sama dengan penerimaan marginal (MR)

sumber : Buku Ekonomi kels X terbitan Intan Pariwara

Selasa, 17 Oktober 2017

Kegiatan Konsumsi

a. Pengertian Konsumsi
Konsumsi adalah kegiatan mengurangi atau menghabiskan nilai serta manfaat suatu barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan.

b. Tujuan konsumsi :
1. Memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani
2. Memperoleh kepuasan optimal
3. Memperoleh penghargaan dari orang lain

c. Faktor yang mempengaruhi konsumsi 
- pendapatan
- tingkat harga barang/jasa
- prakiraan harga pada masa depan
- selera 
- mode
- iklan 
- lingkungan sosial, budaya, agama

d. Teori perilaku konsumen
Perilaku konsumen menjelaskan tentang cara konsumen mengalokasikan pendapatannya untuk mengkonsumsi barang/jasa guna mendapatkan kepuasan optimal.

Perilaku konsumen dapat dianalisis melalui pendekatan :

1. Pendekatan kardinal
Pada pendekatan kardinal tingkat kepuasan konsumen diukur secara kuantitatif berupa angka. Pengukuran untuk mengetahui nilai guna barang disebut utility. Nilai guna barang dikelompokkan sebagai berikut :

a) Nilai guna total (total utility), yaitu nilai kepuasan seluruh konsumen karena mengonsumsi barang atau jasa tertentu. Akan tetapi nilai kepuasan konsumen akan berkurang pada titik tertentu

b) Nilai guna marginal (marginal utility), yaitu tambahan nilai kepuasan yang diperoleh konsumen sebagai akibat bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi.

Hukum Gossen 1
" jika jumlah barang yang dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu terus ditambah,kepuasan total yang diperoleh juga bertambah. Akan tetapi, kepuasan marginalnya semakin berkurang. Bahkan jika konsumsi terus dilakukan, pada akhirnya tambahan kepuasan yang diperoleh menjadi negatif dan kepuasan total akan berkurang".

2. Pendekatan ordinal
Pendekatan ordinal tingkat kepuasan konsumen tidak dapat diukur dengan angka. Pengukuran menggunakan peringkat misalnya rasa puas, cukup puas dan tidak puas. Pendekatan ordinal sering disebut pendekatan indeferen disertai kurva indeferen. Kurva indeferen merupakan kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi konsumsi atas dua jenis barang/jasa yang memiliki nilai kepuasan sama. 

Hukum Gossen II
" seorang konsumen akan membagi-bagi pengeluarannya untuk membeli berbagai macam barang sedemikian rupa sehingga kebutuhan-kebutuhannya terpenuhi secara seimbang".


Sumber : BUku Ekonomi Kelas X terbitan Intan Pariwara


Kegiatan Distribusi

Setelah proses produksi selesai dilaksanakan produsen, maka tindakan selanjutnya adalah menyalurkan barang/jasa kepada konsumen.

a. Pengertian Distribusi

Distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang/jasa yang dihasilkan produsen kepada konsumen. Tujuan kegiatan distribusi diantaranya menyalurkan barang barang/jasa dari produsen kepada konsumen, mempercepat penyaluran baran/jasa hasil produksi, pemerataan hasil produksi, menjaga kesinambungan kegiatan produksi dan memperoleh keuntungan.

b. Faktor yang mempengaruhi distribusi :

1) Faktor pasar
Faktor pasar berkaitan dengan sasaran konsumen dari barang/jasa yang diproduksi. Hal  ini juga dipengaruhi oleh jenis produk yang diinginkan konsumen, letak geografis,   jumlah konsumen, jumlah pesanan dan kebiasaan konsumen.

2) Faktor Barang
Faktor barang berhubungan dengan nilai barang yang akan didistribusikan, besar dan berat barang, mudah rusaknya barang, kualitas barang dan pengemasan barang. Hal ini berkaitan dengan kemampuan sarana transportasi yang dimiliki distributor serta menjaga  kualitas dan keutuhan barang saat distribusi.
    
3) Faktor Perusahaan
Perusahaan perlu mempertimbangkan sumber dana yang dimiliki, pengalaman dan kemampuan manajemen dalam hal pengawasan dan pelayanan proses distribusi.

c. Mata Rantai Distribusi
Mata rantai distribusi merupakan jalur distribusi yang dilalui barang/jasa dari produsen kepada konsumen. Jalur distribusi dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut :

1) Distribusi Langsung
Merupakan penyaluran barang/jasa dari produsen kepada konsumen secara langsung   tanpa melalui perantara (pihak lain)

2) Distribusi Semi Langsung
Merupakan penyaluran barang/jasa kepada konsumen melalui pihak atau toko yang dimiliki produsen sendiri

3) Distribusi Tidak Langsung
Merupakan penyaluran barang/jasa dari produsen kepada konsumen melalui pihak lain (perantara) seperti agen, toko, pedagang besar, pedagang eceran can makelar


Sumber : Buku Ekonomi kelas X terbitan Intan Pariwara